Sebuah Patah
Aku kecewa bahkan terluka. Apa yang dia lakukan padaku tidak terpikirkan sebelumnya. Kami sudah lima tahun menjalin hubungan dan tidak ada hal serius yang membuat hubungan kami retak bahkan hancur. Kini hubungan itu tinggal puing dan kenangan yang bila diingat air mataku jatuh membasahi pipi. Tepat tanggal 21 November, aku merayakan anniversary yang ke 5 dengannya. Kami pergi ke sebuah taman yang dipenuhi bunga Dandelion dengan membawa dua kantong makanan dan minuman berserta tikar. Tak lupa kamera dan buku catatan kecil untuk mengabadikan setiap momen yang kami lewati. Masih terlintas jelas dalam benakku ketika aku sedang sibuk memotret Dandelion, dia memanggilku dengan lambaian tangannya. “Sini, Ada yang mau aku ungkapkan” , ucapnya singkat dengan senyum kecil. “Hmm ngomong aja” , gumamku dengan pandangan sibuk melihat-lihat foto yang baru saja ku potret. Hening, tak ada suara. “Bukannya dia mau ngomong ya?” , pikirku dalam benak. Saat kepalaku terangkat, dia tepat ada di ha