Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

[RK2] Ilmu Mantiq: Apa hukum mempelajarinya?

Gambar
sumber: alkhoirot.org      Halo Assalamualaikum, balik sama admin blog aksara rasa. Hei hei para penongkrong setia aksara rasa. Kali ini aku mau ngobrol seputar lanjutan kemarin tentang mantiq, tapi sekarang mau ngobrolin masalah hukumnya nih. Sebenarnya aku agak ngeri-ngeri gimana gitu kalo bahas hukum, takut salah, maklum masih on going belajarnya, belum tuntas, hehe. Tapi tetap aja kan ceritanya ini program resume kitab, jadi aku mau ngobrolin masalah hukumnya mantiq, tetapi gais-gais ini sepehaman aku selama belajar kitab ini. Kalo dipertengahan pembahasan kalian nemuin hal-hal yang mengganjal, tolong jangan lapor 119 tapi lapor ke aku ya, supaya aku bisa perbaiki (kan belajar hehe).      Setelah membahas tentang kata pengantar penulis dan pengertian mantiq. Pembahasan berikutnya dalam kitab sullam munauroq adalah pembahasan tentang hukum mempelajari ilmu mantiq. Dalam KBBI, hukum mempunyai makna yaitu peraturan yang mengatur pergaulan hidup masyarakat. Segala sesuatu memerlukan

[RK1] Kenalan sama Kitab Sullam Munauraq

Gambar
  Halo Assalamu’alaikum para penongkrong setia blog aksara rasa. Kali ini aku mau ngeresume salah satu kitab tipis yang berisi ilmu yang lumayan buat kepalaku pusing tujuh keliling, enggak deng bercanda . Kitab tersebut mempunyai nama “Sullam Munauraq” karya Syeikh Abdurrahman Al Akhdori. Biasanya, kitab tersebut sering dikaji oleh para santri ketika di pesantren, tetapi aku baru kali ini mengkajinya setelah lulus kuliah, rasanya telat banget kan, tapi enggak apa-apa dinikmatin aja, hehe. Seperti kitab pada umumnya, kitab tersebut diawali dengan kata pengantar penulis dan tujuan pemberian nama terhadap kitab tersebut. Namun yang menarik, penulis menggunakan kata-kata filosofis ketika mengungkapkan rasa syukurnya kepada. Salah satu contohnya yaitu dalam mengungkapkan makna kata “Al Hamdu” tidak langsung bermakna pujian semata tetapi mempunyai makna yang lebih mendalam. Kata “Al Hamdu” bermakna sikap yang mencerminkan adanya rasa mengagungkan kepada Dzat yang memberikan nikmat baik s

[3] [Lebih dari Sahabat]

Gambar
Rio tak pernah menyangka jika perasaannya kepada Kiara lebih dari sahabat. Ia tidak bisa lebih lama memendam perasaan tersebut. Ia ingin sekali mengungkapkannya tetapi di sisi lain ia juga takut kehilangan sahabat perempuan satu-satunya tersebut. "Yooo.." panggil Kiara dari kejauhan. Tangannya melambai diiringi sebuah senyuman manis yang paling disukai Rio. "Lo kemana aja, gue cari-cari ke ruang radio gak ada. Lo ga biasanya ada di taman," tanya perempuan yang kini duduk di sebelah Rio dengan nafas yang masih terengah-engah. "Gue ada perlu di sini." "Lo ada perlu apa di taman, gak biasanya. Oh gue tau, gue tau, lo lagi janjian ya?" tebak Kiara sok tahu, "anak mana sekarang? Anak kedokteran lagi atau anak komunikasi?" Rio hanya tersenyum ketika sahabatnya berusaha menebak perempuan yang kencan dirinya. Nyatanya hatinya tak pernah memilih perempuan mana pun, hanya ada sosok Kiara yang mengisi hatinya. "Menurut lo anak mana?" &qu